Hacker Belia Indonesia Pernah Serang Singapura




Peretas/hacker usia belia asal Inggris menggemparkan dunia maya baru-baru ini karena berhasil memasuki situs-situs yang dijaga ekstra ketat oleh ahli-ahli teknologi informasi.Remaja Inggris Ryan Cleary yang menjadi dalang serangan situs-situs pemerintah, bank dan pembocor dokumen rahasia menjalankan aksinya dari kamar tidurnya. Remaja kuper, tak pernah meninggalkan kamarnya, ini mempermalukan pemilik situs-situs itu dengan mudah. 

Pada 7-12 Mei, ramaja pemilik nama online ViraL ini berhasil membobol Fox Network. Ia berhasil membajak database para kontestan X Factor Amerika Serikat (AS). Sebanyak 250.000 rincian informasi rahasia kontestan dibocorkan di internet.
Pada 15 Mei, remaja 19 tahun ini berhasil membobol rincian akun rekening bank-bank di Inggris. Ia berhasil mencuri 3.100 rincian ATM dan membocorkannya di dunia maya.
Di waktu bersamaan, remaja ini membajak stasiun penyiar PBS AS dan membocorkan alamat email staf PBS serta mengunggah berita palsu perihal Tupac Shakur masih hidup dan tinggal di Selandia Baru.
Pada 2 Juni, Ryan berhasil membobol sonypictures.com dan mencuri informasi pribadi satu juta pengguna, kemudian membocorkannya secara online. Rincian pelanggan dan kupon menjadi ‘barang’ curian remaja ini.
Kelompok hacker (peretas) LulzSec ingin member ‘rasa malu maksimum’ pada Sony dan ‘celah keamanannya’.
Pada 9 Juni, remaja yang tergabung LulzSec ini berbuat baik pada NHS Inggris. "Kami tak bermaksud merusak hanya membantu memperbaiki masalah teknis NHS," kata kelompok ini dalam email.
Pada 13 Juni, Senat AS menjadi target serangan selanjutnya. Situs pemerintah itu berhasil dibobol dan diduga rincian perihal login pengguna telah dicuri.
Pada 15 Juni, Central Intelligence Agency (CIA) mengalami serangan ‘denial of service’ dan berhasil membuat situs CIA mati selama tiga jam.
Pada 20 Juni, situs Serious Organised Crime Agency (SOCA) atau yang dijuluki ‘FBI Inggris’ ini juga mengalami serangan serupa CIA.
Pada 22 Juni, Scotland Yard dan FBI berhasil menangkap sang peretas. Peretas remaja kuper ini seperti ditulis Dailymail terancam terekstradisi ke AS dan menghadapi ancama hukuman penjara 60 tahun.


Ini mengingatkan peretas yang juga berumur muda asal Malang, Wenas Agusetiawan, yang menggegerkan Singapura.
Beberapa tahun lalu, terdapat kelompok peretas legendaris Indonesia, Antihackerlink. Kelompok ini berhasil ‘mengobok-obok’ puluhan situs lokal maupun luar negeri. Wenas, pemilik nama panggilan hC (hantu Crew), merupakan pendiri kelompok ini.
Di pertengahan 2000, remaja 16 tahun ini tertangkap basah kepolisian Singapura. hC tertangkap saat menyusup jaringan komputer Singapura melalui apartemennya di daerah Toa Payoh, Singapura.
Sejak itu, Wenas menjadi peretas Indonesia pertama yang diadili. Remaja ini termasuk peretas ‘brilian’ dari Indonesia. Terbukti saat usia SMP, ia berhasil menyusup ke berbagai jaringan di Indonesia.
Remaja asal Malang, Jawa Timur, ini diadili Peradilan Anda di Singapura pada 20 Juli 2000. Ia didakwa atas kejahatan cyber menembus salah satu jaringan di Singapura. hC pun tak bisa lolos dari jeratan hukum karena Singapura telah memberlakukan UU Teknologi Informasi sejak 1986.
Beruntungnya seperti dikutip dari berbagai sumber, karena Wenas belum berusia 17 tahun saat diadili, ia pun hanya dikenakan pengadilan bawah umur dan dikenakan denda Rp150 juta saja. Jika pengadilan ditunda sepekan saat itu, usia Wenas genap 17 tahun, penjara pun siap menerimanya.

Ada lima peretas/hacker paling jahat dalam sejarah

Jonathan James, pria ini menjadi remaja pertama masuk penjara atas aksi pembajakan. James dihukum 16 tahun penjara saat itu.
"Saya hanya bermain-main. Hal menyenangkan bagi saya adalah melihat apa yang bisa saya lakukan,” katanya saat diwawancara PBS.
James selalu menargetkan organisasi profil tinggi. Ia pernah memasang ‘pintu belakang’ (DRTA) pada Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS). Melalui ‘pintu belakang’ ini, peretas ini mampu mengintip email sensitif dan mencuri username serta password pegawainya.
Selain Kemhan, pria yang dijuluki c0mrade ini juga pernah membobol komputer NASA.

Adria Lamo, peretas ini berhasil membobol New York Times dan Microsoft. ‘Peretas gelandangan’ ini mengatakan, "Saya punya laptop di Pittsburgh, dan baju ganti di D.C”.
Kejahatan Lamo terutama pada uji penetrasi untuk mencari celah keamanan kemudian mengeksploitasinya. Yahoo!, Bank of America, Citigroup dan Cingular adalah korbannya.

Kevin Mitnick, ‘peretas poster’ ini pernah masuk daftar buronan pihak berwajib. Kementerian Keadilan mengambarkan ia sebagai ‘penjahat komputer paling dicari di sejarah AS’.
Kejahatan pria ini difilmkan dalam, Freedom Downtime dan Takedown. Kejahatan terbesar pria ini adalah, menyusup jaringan komputer Digital Equipment Corporation dan mencuri perangkat lunak di sana.

Kevin Poulsen, pria yang juga dikenal sebagai Dark Dante ini diketahui membajak jaringan telepon radio LA, KIIS-FM, yang membuatnya berhasil mendapat sebuah mobil Porsche baru. Pihak berwenang menjulukinya ‘Hannibal Lecter kejahatan komputer’.

Robert Tappan Morris, putra mantan ilmuwan Badan Keamanan Nasional Robert Morris ini dikenal sebagai Morris Worm. Worm ini menjadi worm komputer pertama yang dilepas di internet. Hasilnya, ia menjadi orang pertama yang dikenai UU Penipuan dan Pelanggaran Komputer 1986.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

SKEP/43/III/2007 Tentang Penanganan Liquid Aerosol Gel dalam Penerbangan

Tips memilih ipad/iphone berdasar kapasitas memori

7 Puncak tertinggi Dunia